Merupakan posisi pemain
dengan spesialisasi kemampuan defence atau bertahan. Adanya seorang libero
karena diharapkan pertahanan tim bisa lebih solid dan permainan bisa bertahan
lebih lama (tidak mudah mati) dan membuat permainan lebih menarik. Seorang
libero mempunyai peraturan khusus dan berbeda dari spesialisasi yang lain.
Libero diperkenalkan pertama kali pada permainan bola voli tahun 1997, beberapa
pihak sangat menyambut baik kehadiran libero tersebut karena dapat memberikan
warna tersendiri dalam permainan bolavoli, tetapi ada beberapa pihak tidak
setuju karena kehadiran libero ini dianggap sebagai kegagalan dalam pembinaan
bola voli karena dianggap bahwa pembinaan tidak dapat memberikan pelatihan
teknik yang lengkap terhadap seorang pemain sampai dengan tingkat profesional.
Inti
bahwa digulirkannya seorang pemain libero agar permainan menjadi lebih menarik
dan lebih dapat memainkan emosi bagi para penonton karena penonton disuguhi
permainan tingkat tinggi dengan waktu reli yang relatip lebih lama, karena
dengan adanya pemain yang dipersiapkan secara matang untuk bertahan menyebabkan
serangan-serangan akan dituntut lebih variatif dan lebih kuat untuk mendapatkan
poin. Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan memiliki
tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat menerima
servis maupun pada saat bertahan terhadap smes yang dilakukan oleh lawan.
Penggunaan
libero secara resmi pada kompetisi yang diselenggarakan oleh PP PBVSI adalah
ketika livoli di gelar untuk yang pertama kalinya tahun 1999. Sedangkan untuk
tim nasional pertama kali menerapkan libero pada kejuaraan Asia Pasific di
Fukuoka tahun 1999 yang dilanjutkan di Tehran,Iran pada Kejuaraan Asia.
Sedangkan pada tahun 1998 pada Asian Games di Thailand Indonesia merupakan
satu-satunya peserta yang belum menggunakan libero. Namun demikian mulai sejak
diperkenalkan hingga saat ini, fungsi libero dalam setiap kejuaraan yang
dilangsungkan di Indonesia (kecuali pada Proliga dan Livoli) belum seperti yang
diharapkan. Hal ini terbukti dengan sering dijumpainya pemain yang ditunjuk
sebagai libero merupakan pemain yang memiliki kualitas teknik paling rendah
dibandingkan dengan keseluruhan anggota tim. Dengan demikian kehadirian libero
di dalam tim itu hanya sebagai pelengkap atau pemanis sehingga tidak pernah
difungsikan atau dimainkan ketika timnya sedang bertanding. Kondisi tersebut
memperlihatkan bahwa pelatih dan seluruh komponen pada tim itu belum sepenuhnya
mengerti dan memahami akan makna serta fungsi kehadiran libero dalam sebuah
tim.
Pada permainan bola voli modern, dimana servis banyak dilakukan dengan cara melompat atau hampir menyerupai dengan teknik smes, maka lintasan bola akan sangat dipengaruhi oleh kerasnya pukulan dan cepatnya putaran bola. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa untuk mencari receiver terbaik dalam sebuah kejuaraan lebih sulit dibandingkan mencari smasher terbaik. Mengingat teknik pasing sangat mengandalkan ketepatan penempatan posisi badan terhadap bola dan tingginya rasa gerak, maka diperlukan pemain yang memiliki keterampilan untuk memainkan bola tersebut. Ketika bola voli berubah dari aktivitas olahraga rekreatif menjadi olahraga kompetitif, semua orang menyadari bahwa serangan dalam permainan bola voli lebih dominan dibandingkan dengan pertahanan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha agar dominasi serangan dapat diseimbangkan dengan pertahanan, caranya adalah dengan mengubah peralatan dan peraturan permainan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pertahanan sehingga permainan akan menjadi lebih menarik.
Namun demikian usaha untuk meningkatkan pertahanan dalam pelaksanaan
perkembangannya akan selalu tertinggal dibandingkan dengan tingkat kemajuan
pada penyerangan. Hal ini disebabkan serangan merupakan salah satu teknik yang
paling menarik dalam permainan bola voli. Sehingga pelatih dan atlet akan
selalu berusaha untuk mengembangkan teknik serangan dengan tanpa didasari
adanya rasa bosan dalam melakukannya. Disamping itu tingkat perkembangan
serangan akan berjalan linier terhadap peningkatan kualitas biomotor atlet
akibat meningkatnya kualitas latihan beban (weight training).
Peraturan
yang berkaitan dengan Libero :
- Libero terbatas sebagai pemain baris belakang dan tidak diizinkan untuk melakukan serangan dari manapun termasuk di lapangan permainan dan daerah bebas.
- Libero tidak diperkenankan untuk serve, blok, atau mencoba untuk memblok.
- Pemain lain tidak diperkenankan untuk melakukan spike di atas net bila bola berasal dari pass atas pemain libero di daerah serang. Bola dapat dengan bebas diserang, jika libero mengumpan dari belakang daerah serang.
- Libero bebas menggantikan siapa saja dan kapan saja dengan catatan diantara pergantian tersebut minimal harus diselang dengan satu kali reli. Pergantian yang dilakukan tidak tercatat secara resmi sebagai pergantian.
Jadi
libero memang disetting sebagai pemain bertahan atau dengan kata lain untuk
meningkatkan pertahanan. Dengan meningkatnya pertahanan, persentase serangan
juga akan menjadi meningkat dan kombinasi serangan akan menjadi lebih beragam.
1 komentar:
thanks atas ilmunya bro, salam olah raga
Posting Komentar