Kamis, 12 Juli 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Pertolongan Pertama Pada Saat Cidera



Pada cidera karena keseleo, benturan, dan jatuh, kebanyakan orang berfikir bahwa mereka harus segera menggunakan minyak gosok pada tempat yang sakit untuk mengurangi sakitnya. Tanpa menyadari bahwa pada saat ini apabila menggosok tempat yang keseleo akan mempercepat aliran darah, menyebabkan pecahnya pembuluh darah kapiler, meningkatakan pendarahan di tempat yang sakit, sehingga bengkak makin bertambah dam memperparah penyakitnya.
     
     Dengan menggunakan prinsip internasional RICE, ada 4 langkah tepat yang dapat dilakukan :
1.      Rest , artinya setelah cidera, tempat yang sakit harus diistirahatkan, dan jangan digerakkan.
2.      Ice/cold , artinya didinginkan dengan es selama 15 menit untuk mengurangi cairan disekitar jaringan, sehingga mengurangi bengkak dan menghentikan pendarahan.
3.      Cloth , artinya membalutkan luka agar lebih stabil dan menghindari cidera makin parah.
4.      Elevation , artinya mengangkat lokasi cidera hingga lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi pembengkakan.

Mudah-mudahan 24-48 jam kemudian bengkak hilang dan sirkulasi darah lancar kembali.
Rabu, 27 Juni 2012 | 1 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Psikologi Kepelatihan


Falsafah kepelatihan
     Lahirnya seorang juara tidak terlepas dari peran pelatih. Atlet dengan bakat pembawaannya merupakan modal dasar lahirnya seorang juara. Persaingan ketat dalam olahraga dewasa ini telah melibatkan para ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu. Sehingga untuk dapat memenangkan pertandingan tidaklah cukup bermodalkan bakat saja dan mutlak diperlukan bantuan dari berbagai disiplin dan pelatih adalah pemegang utamanya.
     Bakat sebagaimana telah disinggung merupakan variable yang memungkinkan seorang atlet mencapai prestasi tinggi dalam cabang olahraga tertentu. Bakat individu tidak akan berkembang apabila tidak diberi kesempatan dan mencapai prestasi puncak apabila tidak diberi perlakuan-perlakuan secara intensif dan benar. Sesuai teori konvergensi perkembangan individu akan ditentukan oleh faktor perlakuan serta pengaruh-pengaruh dari luar.

Penampilan seorang atlet dapat ditinjau dari 4 dimensi :
(1) Dimensi Kesegaran Jasmani
(2) Dimensi Keterampilan
(3) Dimensi bakat pembawaan fisik
(4) Dimensi psikologi

Seorang pelatih harus memperhatikan ke-4 hal di atas, dan memerlukan kerjasama dengan berbagai disiplin ilmu, di samping tugas pokoknya meningkatkan ketrampilan dalam segi teknik, taktik, dan strategi pertandingan.

Falsafah Dasar
    Kepelatihan merupakan usaha atau kegiatan memberi perlakuan (treatments) untuk membantu atlet agar pada akhirnya dapat mengembangkan diri sendiri dan meningkatkan bakat kemampuan, ketrampilan, kondisi fisik, pengetahuan, sikap-sikap, penguasaan emosi serta kepribadian pada umumnya. Dalam olahraga atlet diharapkan dapat berbuat sebaik-baiknya yang berarti kemampuan pribadinya dapat berfungsi baik dalam suatu tingkat integritas tertentu dan menunjukkan kematangan emosional serta dapat menguasai diri.
     Pendapat para ahli pada umumnya menunjukkan kecenderungan yang sama, yaitu bahwa olahraga dapat memberi dampak positif pada individu seperti peningkatan tanggung jawab, kejujuran dalam bermain, memperhatikan orang lain, kepemimpinan, menghargai para pelatih, wasit, dan pembina, setia, toleransi, disiplin yang akhirnya dapat diharapkan menjadi warga negara yang baik. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meningkat, perkembangan masyarakat selalu meningkat dan tuntutan pemuda juga selalu meningkat. Ini semua harus mendapatkan perhatian para pelatih agar tidak tertinggal dalam upaya berlomba mencapai prestasi setinggi-tingginya. Selain itu perkembangan masyarakat dan pemuda harus dipahami agar perlakuan-perlakuan dan latihan-latihan yang diberikan sesuai dengan keadaan, tuntutan dan kebutuhan. Melalui kegiatan olahraga diharapkan dapat memberi kontribusi terhadap perkembangan pribadi atlet, di samping upaya peningkatan prestasinya.

Kepribadian  Pelatih


     Keberhasilan pembinaan akan sangat ditentukan hasil interaksi antara pelatih dan atlet yang dibina. Pelatih harus memahami sifat-sifat kepribadian atletnya dan harus memahami sifat-sifat pribadinya sendiri agar dapat menyesuaikannya pada waktu berinteraksi dengan atlet yang memiliki sifat intravert dan ektravert, sifat terbuka dan senang bergaul dengan orang lain. Berhasilnya pembinaan tidak hanya tergantung dari kesediaan atlet menyesuaikan diri dengan sikap dan kemauan pelatih tetapi juga tergantung pada kemampuan pelatih, menyesuaikan sikap dan tindakannya terhadap sifat-sifat kepribadian yang dibinanya.
     Pelatih memahami cara-cara yang tepat untuk menimbulkan motivasi atlet, sehingga akhirnya dengan kemauan sendiri atlet berusaha mencapai target yang ditetapkannya, untuk mencapai prestasi lebih tinggi, memenangkan pertandingan dan memecahkan rekor sendiri. Setiap pelatih juga harus memahami sifat-sifat kepribadiannya sendiri untuk dapat menyadari kelemahan-kelemahannya dan selanjutnya berusaha mengatasi kelemahan tersebut. Pada hakekatnya tidak ada manusia yang sempurna, harus menyadari bahwa upaya untuk memperbaiki kekurangan yang ada pada dirinya selalu perlu dilakukan oleh seorang pelatih untuk mencapai prestasi yang dibinanya.

Senin, 18 Juni 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

VOLI PANTAI



Sejarah

     Voli pantai adalah variasi dari bola voli, yang dimainkan di atas pasir. Dua tim yang dipisahkan oleh jaring memukul bola voli menggunakan lengan atau tangan. Para pemain berusaha untuk memukul bola melawati atas jaring agar memasuki lantai di daerah lawan, serta harus mencegah bola jatuh di daerah mereka sendiri. Berawal dari sebuah kota yang bernaman Santa Monica, yang terletak di wilayah California, permainan bola voli pantai pertama kali dimainkan 1915 di Pacific Palisades California, USA. Permainan yang merupakan perkembangan dari permainan bola voli ini mulai mengembangkan sayapnya di wilayah Eropa dengan lamban.   Penyebarannya ke wilayah- wilayah yang terdapat di benua Eropa mulai terlihat pada sekitar tahun 1930-an, sepuluh tahun setelah pertama kali diciptakan. Perkembangan permainan ini betul-betul berjalan dengan lamban. Hal ini dapat dilihat pada masa kepopulerannya. Permainan bola voli pantai ini baru mulai terkenal pada  sekitar tahun 1980-an.

     Brazil dan Amerika Serikat adalah dua negara yang selama berpuluh-puluh tahun telah berkecimpung dan mendominasi permainan bola voli pantai pada kelas internasional. Selain Brazil dan Amerika Serikat, belakangan ini Australia juga telah muncul sebagai negara terkuat yang ketiga dalam permainan bola voli ini. Beberapa negara yang lain, yang terletak di Eropa juga telah berusaha untuk terus mengembangkan potensi mereka. Voli pantai populer sebagai aktivitas rekreasi di tempat-tempat yang memiliki pantai berpasir yang luas, namun sering juga dimainkan di lapangan pasir yang bukan di pantai. Bahkan, olahraga ini populer di beberapa negara yang tidak berbatasan dengan laut, seperti Swiss. Olahraga ini termasuk olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade, dan badan tertingginya adalah Fédération Internationale de Volleyball.
    Menurut peraturan resmi, voli pantai menggunakan dua orang dalam satu tim. 2 orang per tim pria atau wanita dan tim campuran pria dan wanita. Pada tahun 1986, pameran Voli Pantai internasional pertama di Rio de Janeiro diselenggarakan dengan 5.000 penonton. Juga di tahun 1986, Australia Beach Pro Circuit dimulai. Pada tahun 1990, Voli Pantai FIVB pertama Sirkuit Internasional, turnamen ini bernama Seri Dunia dan terdiri dari turnamen laki-laki di Brazil, Italia, dan Jepang. Banyak penggemar dibiarkan berdiri keluar dari stadion karena penuh, sementara Sinjin Smith dan Randy Stoklos menjadi Men’s Worl Champions (Juara Dunia Laki-laki). 
     Kompetisi Bola Voli Pantai FIVB wanita pertama yang pernah dalam sejarah voli pantai terjadi di Almeria, Spanyol. Juara Dunia Perempuan pertama adalah Nancy Reno dan Karolyn Kirby. Sinjin Smith dan Randy Stoklos menjadi Juara Dunia untuk 5 kali. Pada tahun 1993, untuk pertama kalinya dalam sejarah voli pantai, voli menjadi olahraga Olimpiade ketika Komite Olimpiade Internasional memberikan status medali olahraga. Dua puluh empat tim laki-laki dan perempuan delapan belas tim akan bersaing untuk Voli Pantai pertama Olimpiade Medali Emas di Olimpiade Atlanta 1996 mendatang. Voli pantai mulai dipertandingkan di Olimpiade 1996 ini.
     Pada tahun 1998, pertama kali dalam sejarah voli pantai FIVB World Tour, laki-laki dan pemain perempuan. FIVB memperkenalkan peluang baru untuk amatir dengan menyediakan Challenger, satelit, dan turnamen Amatir. Lebih dari 120 Federasi Nasional sekarang memiliki acara reguler Voli Pantai. Pada tahun 1999, Kejuaraan Dunia Pria dan Wanita diselenggarakan di Eropa untuk pertama kalinya dalam sejarah voli pantai. Pada tahun 2000, Brazil mendominasi musim laki-laki dengan tiga tim gabungan untuk memenangkan sembilan dari tiga belas event. Para wanita Amerika mendominasi musim perempuan dengan tiga tim menyelesaikan di peringkat empat teratas dan menggabungkan untuk memenangkan tujuh dari tiga belas event.

Selasa, 12 Juni 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Tips Sebelum dan Dalam Bertanding





Beberapa Tips Sebelum Bertanding

  1. Memantapkan teknik-teknik yang akan digunakan dalam pertandingan, baik tehnik menyerang maupun tehnik bertahan.
  2. Berusaha untuk menghilangkan atau meminimalisir kelemahan yang terdapat pada tim ketika melakukan latihan.
  3. Persiapkan fisik dengan baik, agar tetap berada dalam kondisi yang prima ketika bertanding.
  4. Pulihkan lelah tubuh setelah latihan dengan istirahat yang cukup.
  5. Memperkuat rasa percaya diri pada setiap pemain.
  6. Memberikan dorongan kepada rekan satu tim yang gugup ketika akan mengikuti pertandingan. 
  7. Bila perlu, adakan rekreasi satu tim pada tiga hari sebelum pertandingan untuk menghilangkan rasa tegang.
  8. Pemain dapat memanfaatkan waktu 3 sampai 5 menit sebelum pertandingan untuk mempelajari kondisi area pertandingan, misalnya:
  • Mempelajari keadaan lapangan dan batas-batasnya.
  • Perhatikan tinggi net yang akan digunakan selama pertandingan.
  • Menyesuaikan strategi permainan.
  • Membangun semangat masing-masing dan tim.
  • Melakukan pemanasan ringan, misalnya dengan melakukan latihan servis, set, dan pass untuk menghilangkan rasa gugup.



Beberapa Tips Dalam Bertanding

  1. Perhatikan jenis servis yang dikuasai oleh tim lawan.
  2. Jenis servis apa yang sulit dikendalikan oleh tim lawan.
  3. Jenis formasi yang digunakan oleh tim lawan.
  4. Perhatikan area lawan yang kosong atau dalam posisi lemah pertahanannya.
  5. Cari pemain dari tim lawan yang lemah tehnik pertahanannya.
  6. Perhatikan formasi block tim lawan, cari formasi block yang lemah.
  7. Perhatikan teknik-teknik permainan yang digunakan oleh setter.
  8. Amati bentuk cover yang digunakan oleh tim lawan.
  9. Perhatikan keadaan fisik para pemain dari tim lawan, tinggi badannya, dan kemampuan serta kecepatan lompatnya.
  10. Perhatikan kondisi stamina tim lawan.


Kamis, 24 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Alat Permainan Bola Voli

Lapangan permainan



Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter.  Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm. Garis tengah yang membagi lapangan menjadi 2 bagian sama daerah tim. Garis serang yang sejajar dengan garis tengah yang bejarak 3 meter dari garis tengah. Daerah servis yaitu dareah di luar garis belakang sebelah kanan yang berukuran sepertiga  lebar lapangan. Umumnya setiap pemain kadang melakukan servis di sepanjang belakang garis belakang lebar lapangan.

Bola


Bola voli memiliki keliling lingkaran 65-67 cm, dengan berat 260-280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30-0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa). Bola voli indoor sekarang ini berwarna-warni karena agar para pemain bisa melihat perputaran bola dengan lebih jelas, apakah bola itu berputar (spin) atau tidak berputar, sehingga diharapkan pemain dapat mengantisipasi bola yang datang dan permainan tidak mudah "mati". Penonton akan lebih suka ketika bola itu bisa dimainkan lebih lama dengan aksi-aksi menyerang dan bertahan yang cukup baik.

Net


Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 10 m, Lebar net : 1 m, Tinggi net putra : 2,43 m, Tinggi net puti : 2,24 m, Kotak-kotak net : 10 cm.

Rod/Antena



Rod/antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm, Diameter :  1 cm. Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm. Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
Pemain


·  Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
·  Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
·  Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
·  Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
Senin, 21 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Srikandi-Srikandi Nippon

Pesona pemain voli wanita jepang tidak kalah menariknya dengan pemain-pemain eropa, amerika, da asia lainya. Nama-nama seperti Saori Kimura, Maiko Kano, Keiki Nishiyama, Megumi Kurihara sudah seperti selebriti dunia bola voli Jepang.







Selasa, 15 Mei 2012 | 1 komentar | By: Ivan Nur Safrin

SPIKE




     Spike adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net, maka bola dapat dipukul ke bawah (M. Mariyanto, 2006 : 128)”. Biasanya pukulan ini mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan. Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring untuk dimasukkan ke daerah lawan.

     Untuk melakukan smash dengan baik harusnya memperhatikan faktor-faktor berikut :

1. Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau kidal).Langkahkan kaki satu langkah ke depan (pemain yang baik dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2-4 langkah). Kedua lengan mulai bergerak ke belakang. Berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan.

2. Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agar kedepan sedikit untuk mengerem gerak ke depan dan sebagai persiapan melompat ke arah vertikal. Ayunkan kedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110°, badan siap untuk melompat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang di depan.

3. Meloncat
Mulailah melompat dengan tumit dan jari kaki terhentak lantai dan mengayunkan kedua lengan ke depan atas, saat kedua kaki mendorong naik ke atas, telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna, gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


4. Memukul Bola
Jarak antara di depan atas sejangkauan lengan memukul, segera lecutkan lengan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan ke depan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.

5. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper, lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan.





Spesialisasi Smash dalam Bola voli



     Bola voli modern saat ini yang sering kita lihat, sudah menerapkan spesialisasi atau suatu posisi yang ditentukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Bola voli beberapa waktu yang lampau sebenarnya sudah menerapkan spesialisasi ini hanya saja spesialisasi hanya terbataspada  tosser/setter, spiker, dan libero. Spiker pada saat itu bertugas sesuai dengan posisi yang di tempati sesuai perputaran rotasi, sehingga seorang spiker dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menyerang dengan berbagai variasi bola dan bertahan di semua daerah bertahan dibelakang. Sebenarnya pola seperti itu tidak buruk dilihat bahwa seorang pemain harus menguasai semua kemampuan teknik dalam bola voli (semua variasi serangan dan bertahan), tetapi dengan peraturan yang berubah saat ini maka dibutuhkan penguasaan maksimal dari pemain dengan hanya menugaskan seorang pemain untuk menguasai satu jenis serangan (Open Spike/Ace Spiker, Quicker, All  round  dll). Dengan adanya spesialisasi tersebut makan diharapkan permainan bola voli bisa lebih menarik untuk ditonton dan tercipta suatu permainan yang sangat dinantikan oleh para penggemarnya


Senin, 14 Mei 2012 | 1 komentar | By: Ivan Nur Safrin

LIBERO


     Merupakan posisi pemain dengan spesialisasi kemampuan defence atau bertahan. Adanya seorang libero karena diharapkan pertahanan tim bisa lebih solid dan permainan bisa bertahan lebih lama (tidak mudah mati) dan membuat permainan lebih menarik. Seorang libero mempunyai peraturan khusus dan berbeda dari spesialisasi yang lain. Libero diperkenalkan pertama kali pada permainan bola voli tahun 1997, beberapa pihak sangat menyambut baik kehadiran libero tersebut karena dapat memberikan warna tersendiri dalam permainan bolavoli, tetapi ada beberapa pihak tidak setuju karena kehadiran libero ini dianggap sebagai kegagalan dalam pembinaan bola voli karena dianggap bahwa pembinaan tidak dapat memberikan pelatihan teknik yang lengkap terhadap seorang pemain sampai dengan tingkat profesional.

     Inti bahwa digulirkannya seorang pemain libero agar permainan menjadi lebih menarik dan lebih dapat memainkan emosi bagi para penonton karena penonton disuguhi permainan tingkat tinggi dengan waktu reli yang relatip lebih lama, karena dengan adanya pemain yang dipersiapkan secara matang untuk bertahan menyebabkan serangan-serangan akan dituntut lebih variatif dan lebih kuat untuk mendapatkan poin. Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat menerima servis maupun pada saat bertahan terhadap smes yang dilakukan oleh lawan.



     Penggunaan libero secara resmi pada kompetisi yang diselenggarakan oleh PP PBVSI adalah ketika livoli di gelar untuk yang pertama kalinya tahun 1999. Sedangkan untuk tim nasional pertama kali menerapkan libero pada kejuaraan Asia Pasific di Fukuoka tahun 1999 yang dilanjutkan di Tehran,Iran pada Kejuaraan Asia. Sedangkan pada tahun 1998 pada Asian Games di Thailand Indonesia merupakan satu-satunya peserta yang belum menggunakan libero. Namun demikian mulai sejak diperkenalkan hingga saat ini, fungsi libero dalam setiap kejuaraan yang dilangsungkan di Indonesia (kecuali pada Proliga dan Livoli) belum seperti yang diharapkan. Hal ini terbukti dengan sering dijumpainya pemain yang ditunjuk sebagai libero merupakan pemain yang memiliki kualitas teknik paling rendah dibandingkan dengan keseluruhan anggota tim. Dengan demikian kehadirian libero di dalam tim itu hanya sebagai pelengkap atau pemanis sehingga tidak pernah difungsikan atau dimainkan ketika timnya sedang bertanding. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pelatih dan seluruh komponen pada tim itu belum sepenuhnya mengerti dan memahami akan makna serta fungsi kehadiran libero dalam sebuah tim.
    

Rabu, 09 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Peraturan Untuk Pertahanan 3-2-1 Yang Sukses



Semua Pemain
·         Harus mengantisispasi permainan lawan dengan berusaha membaca apa yang akan dilakukan lawan.
·         Bergerak ke posisi bertahan, mengumpan, dan besiaga untuk bereaksi sebelum bola dipukul lawan.

Pemain Depan
·         Harus meletekkan tangan sejajar bahu atau lebih tinggi dari posisi awal.
·         Harus bergerak di sepanjang net ke kiri dan ke kanan, tetapi jangan menjauh dan membelakangi net.
·         Jangan mengayunkan lengan.
·         Melakukan penetrasi ke net dengan tangan pada posisi blok melewati net.
·         Ketika tidak melakukan blok, bergerak mundur ke garis serang bersiap ke posisi bertahan.

Pemain Depan yang Tidak Melakukan Bloking
·         Menerima tip yang diarahkan ke tengah lapangan dekat net.
·         Menerima bola yang menyentuh net.
·         Menerima spike keras yang bersudut tajam ke garis pinggir.

Pemain Belakang
·         Tetap berada pada posisi rendah dengan berat badan bertumpu pada jemari kaki.
·         Bergerak ke arah bola.

Kanan Belakang
·         Berada jauh di dalam lapangan atau di depan garis belakang.
·         Bertanggung jawab atas semua bola yang memantul dari blok dan mengarah ke lapangan belakang.
·         Menerima semua bola yang mengarah ke sudut belakang lapangan dan melewati kedua pemain bertahan yang berada di garis.

Pemain Bertahan yang Berada di Garis
·         Menerima semua spike yang lurus.
·         Bersiap maju ke depan dan menjangkau semua tip yang melewati blok.

Pemain di Jalur Bertenaga
·         Mengambil posisi di mana bahu bagian dalam bloker tengah, bola, dan tangan penyerang dapat terlihat.
·         Menerima spike atau spike pelan yang melewati bloker samping.

Pertahanan 3-2-1 : Menghentikan Serangan Berganda


     Kita bertanding melawan rival utama kita, tim dengan spike yang bertenaga yang sangat menyukai melakukan penyerangan dengan kekuatan yang sangat besar dan jarang sekali menggunakan spike pelan atau tip. Pengumpannya juga cukup baik dan menggunakan semua pilihan serangan yang tersedia baginya. Bloker kita tidak menutup dengan baik dan bagian tengah belakang sangat rentan terhadap serangan lawan. Kita memutuskan mengganti pertahanan 2-1-3 dengan formasi 3-2-1 agar dapat menjaga lapangan dengan lebih baik.
      Pertahanan ini lebih sulit dilakukan karena setiap pemain harus memiliki kemampuan bertahan untuk 2 tipe serangan. Kesuksesan pertahanan ini bergantung sepenuhnya kepada kemampuan para pemain untuk membaca permainan lawan. Banyak tim memilii kemampuan untuk menerapkan kedua sistem pertahanan itu an meempergunakan pertahanan yang terbukti lebih berhasil terhadap lawan bertipe permainan tertentu. Lebih baik menggunakan satu sistem pertahanan saja dengan baik daripada berusaha melakukan keduanya yang masih kurang kita kuasai semua.
      Secar umum, dengan meningkatnya  tingkatan permainan dalam bola voli, tim-tim memiliki kemampuan melakuka  serangan yang lebih bertenaga. Pertahanan 3-2-1 membuat suatu tim dapat menjaga lapangan bagian dalam dengan lebih merata. Seorang pemain berada di lapangan belakang di belakang blok. Dengam menjaga daerah ini, suatu tim dapat menjangkau bola yang dipantulkan dengan tinggi oleh blok ke tengah lapangan, maupun bola yang menerobos blok. Hal ini menambah perlindungan terhadap lawan yang menggunakan serangan tengah yang cepat. Seringkali seorang bloker tengah tidak memiliki waktu untuk menutup bloknya,sehingga meninggalkan lapangan belakang tengah menjadi rentan terhadap serangan bola cepat.

Dasar


Formasi dasar dari pertahanan ini pemain kiri belakang dan tengah belakang berada 5 kaki dari garis pinggir untuk menjaga lapangan bagian tengah. Bila penyesuaian ini tidak dilakukan, bagian tengah lapangan menjadi daerah yang rawan terhadap “pukulan pengumpan”, yaitu serangan bola kedua berupa sebuah tip. Sedangkan pemain kanan belakang berada 5 kaki dari garis belakang untuk menjaga area belakang pemain kanan belakang dan tengah belakang, dan menjangkau bola yang dipantulkan dengan tinggi ke belakang oleh blok keluar lapangan permainan. Setelah melakukan serve, ketiga pemain belakang segera bergerak ke posisi tersebut.

Selasa, 01 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Peraturan Untuk Pertahanan 2-1-3 Yang Sukses



Semua Pemain
·         Harus mengantisispasi permainan lawan dengan berusaha membaca apa yang akan dilakaukan lawan.
·         Bergerak ke posisi bertahan , mengumpan, dan besiaga untuk bereaksi sebelum bola dipukul lawan.
Pemain Depan
·         Harus meletekkan tangan sejajar bahu atau lebih tinggi dari posisi awal.
·         Harus bergerak di sepanjang net ke kiri dan ke kanan, tetapi jangan menjauh dan membelakangi net.
·         Jangan mengayunkan lengan.
·         Melakukan penetrasi ke net dengan tangan pada posisi blok melewati net.
·         Ketika tidak melakukan blok, bergerak mundur ke garis serang bersiap ke posisi bertahan.
Pemain Belakang
·         Tetap berada pada posisi rendah dengan berat badan bertumpu pada jemari kaki.
·         Bergerak ke arah bola.
Pemain Depan yang Tidak Melakukan Bloking
·         Menerima tip yang diarahkan ke tengah lapangan dekat net.
·         Menerima bola yang menyentuh net.
·         Menerima spike keras yang bersudut tajam ke garis pinggir.
Tengah Belakang
·         Berada pada posisi tubuh rendah di belakang blok, bersiap untuk menerima tip yang melewati blok.
Pemain Bertahan yang Berada di Garis
·         Menerima semua spike yang lurus.
Pemain di Jalur Bertenaga
·         Mengambil posisi di mana bahu bagian dalam bloker tengah, bola, dan tangan penyerang dapat terlihat.
·         Menerima spike atau serangan pelan yang mengarah ke jalur bertenaga.
Senin, 30 April 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

PERTAHANAN 2-1-3 : Transisi Ke Penyerangan


Karena operan depan yang buruk, kita tidak bisa mempersiapkan sebuah spike sehingga harus mengirimkan bola bebas kepada lawan. Lawan pun menerima baik bola bebas kemudian berganti menyerang kita. Spike dilesakkan dan kita berdiri ditengah lapangan dengan bola jatuh di depan kita dengan keras. Kita harus menjaga lapangan dengan mengatur suatu pertahanan.

Dalam bola voli terdapat 2 pertahanan yang utama. Pertahanan 2-1-3 ini sangat kokoh untuk menghadapi tim yang menggunakan tip dan spike pelan, sedangkan pertahanan 2-4 lebig efektif untuk menghadapi tim dengan penyerangan yang tangguh. Sistem petahanan yang lain—kuat atau berbalik secara rotasional—telah dikembangkan san secara umum merupakan adaptasi dari kedua formasi dasar tersebut. 

Terdapat 3 prinsip umum yang selalu berguma apapun sistem pertatahanan yang kita gunakan. Pertama, kita harus dapat membaca apa yang akan dilakukan oleh lawan. Kedua, semua pemain harus menggunakan informasi ini untuk menentukan di mana posisi terbaik bagi mereka. Dan terakhir, para pemain harus menerima serangan lawan dan mengatur serangan mereka melalui suatu transisi.
Ketika bola melewati net ke arah lawan, tim kita harus segera bergerak ke formasi pertahanan dasar. Formasi ini tetap digunakan sampai tipe bola yang dikembalikan lawan dapat diketahui, 2 kemungkinannya adalah bola bebas atau spike. Apabila suatu spike, cara paling efektif adalah dengan bloking dan penjagaan di belakang blok. Pertahanan 2-1-3, angka 2 menunjukkan bloker, 1 pemain mengambil posisi di belakang blok, dan 3 yang lain menjaga area belakang. Formasi 2-1-3, suatu tim berharap bloking dapay melindungi paling tidak daerah dalam di lapangan yan berada di belakang blok.



Ketika lawan memainkan bola, tim kita berharap supaya berada di posisi yang paling menguntungkan agar dapat bereaksi dengan cepat ketika bola dikembalikan. Sebuah serangan hanya membututhkan sedikit waktu untuk melintas dari tangan pemukul ke lantai, oleh karena itu, kita harus berada di posisi di mana tindakan utama kita adlah untuk bereaksi dengan bola, bukan menjaga suatu daerah yang luas. Formasi ini menempatkan bloker dekat dengan net, siap melakukan blok, dan pemain belakang (CB) menjaga daerah di belakang bloker. Formasi ini dapat membentuk suatu perlindungan yang baik terhadap lawan yang sering menggunaka tip dan spike pelan. Pemain belakang bloker inilah yang dapat menerima dengan mudah tip tersebut. Bila blok lemah, sebagian besar daerah belakang blok dan sekitarnya menjadi daerah yang berbahaya. Secara umum setipa pemain belakang hanya bertanggung jawab untuk menerima 1 jenis serangan, sebuah spoke keras atau serangan lemah (spike pelan dan tip).

Dasar
Formasi dasar dari pertahanan ini pemain tengah belakang tetap berada di tengah belakang. Pemain depan siaga di dekat net, dan pemain belakang lain menempatkan diri mereka 20 kaki dari net dan dekat dengan garis pinggir masing-masing.