Kamis, 19 April 2012 | | By: Ivan Nur Safrin

PENYERANGAN SEDERHANA : Menyerang Dengan 2 Pemain Deret Depan


Bola diservis ke dalam lapangan kita oleh pihak. 3 pemain berteriak meminta bola dan saling bertabrakan ketika mereka semua berusaha untuk menerima bola. Mereka saling melihat satu sama lain dengan rasa frustasi, karena masing-masing merasa bahwa  ia yang merasa ia yang seharusnya menerima bola. Mengorganisasikan permainan suatu yang sangat penting, dimana formasi berbeda digunakan pada setiap situasi berbeda yang terjadi dalam suatu rally. Pengorganisasikan pergerakan dalam lapangan menjadi formasi-formasi yang menjadi berbeda yang biasa disebut menyerang atau bertahan.

Penyerangan Sederhana

Apabila kita telah menguasai teknik-teknik dasar dan mulai bertanding dalam situasi pertandingan yang sesungguhnya, kita harus belajar dan menggunakan berbagai macam strategi menyerang dan bertahan. Hal ini membantu meningkatkan kemampuan berkomunikasi antara kita dan pemain lain, membantu mempertahankan pola permainan yang telah teroganisir. Strategi permainan yang harus kita pelajari adalah penyerangan 4-2, yang dianggap sebagai teknik yang mudah dilakukan.

Pengaturan penyerangan biasanya diberi nama dengan penomoran angka-angka; angka pertama adalah jumlah pemain yang tugas utamanya adalah penyerang, dan angka kedua adalah jumlah pemain yang berfungsi sebagai pengumapan. Oleh karena itu, dalam penyerangan 4-2, 4 pemain berperan sebagai penyerang dan 2 pemain sebagai pengumpan. Pada awalnya, pengumpan berada di posisi tengah depan dan tengah belakang. Pengumpan tengah depan bertanggung jawab melakukan pengumpanan sampai terjadi rotasi ke kanan belakang. Lalu pada saat itu pengumpan kedua berada di posisi kiri depan untuk mengambil alih pengumpanan.

Penyerangan 4-2 internasional sama dengan penyerangan 4-2 normal. Perbedaannya adalah pada posisi pengumpan 4-2 internasional ini berada di kanan depan. Penyerangan 4-2 biasanya merupakan teknik penyerangan pertama yang dipelajari oleh suatu tim. Disebut penyerangan sederhana karena pengumpan berada di salah satu 3 pemain depan. Jadi, apabila salah satu adalah pengumpan, maka 2 pemain lain adalah penyerang. Ketika membahas masing-masing penyerangan, kita akan mendiskusikan 2 bidang : formasi penerimaan servis dan formasi menjaga penyerang.


Penerimaan Servis

Selama bertahun-tahun, banyak pola pdnerimaan servis yang telah diperkenalkan. Formasi tradisional berbentuk huruf W tetap menjadi pola penerimaan servis yang pakling banyak digunakan pada permainan tingkat pemula. Di sini akan berkonsentrasi pada formasi-W. Karena ketika digunakan, semua pemain akan memiliki kesempatan untuk mnejadi penerima servis. Dalam semua formasi penerimaan servis, pengumpan dalan keadaan apapun tidak diperkenankan untuk menerima servis. Oleh karena itu, pengumpan mengambil posisi di dekat net atau bersembunyi di belakang pemain lain.


Sebelum bola benar-benar dipukul, semua pemain harus berjajar pada posisi rotasi mereka yang benar. Posisi rotasi adalah posisi di mana pemain harus berada dalam formasi awal selama servis belum dilakukan. Posisi bermain adalah posisi yang diambil pemain segera setelah servis dilakukan. Pemain dapat menempatkan posisinya di manapun, terkecuali hanya pemain depan boleh melakukan serangan dan blok di depan garis serang. Pemain belakang boleh menyerang di belakang garis serang.
Karena para pemain diperbolehkan untuk menempati posisi manapun setelah servis dilakukan, spesialisasi menjadi sangat populer. Ketika suatu tim menerpakan spesialisasi, setiap pemain pada dasarnya memainkan 2 posisi , yaitu ketika berada di garis depan dan ketika di garis belakang.




Formasi-W Penerimaan Servis Pengumpan pada Posisi Kiri Depan (LF) .




Formasi-W Penerimaan Servis Pengumpan pada Posisi Tengah Depan (CF) .



Formasi-W Penerimaan Servis Pengumpan pada Posisi Kanan Depan (RF) .

Pada  gambar di mana pengumpan bersembunyi di dekat net dan memulai pada posisi rotasi yang benar. Segera setelah servis dipukul, pengumpan tetap berada di tengah depan (CF), dan bergerak ke posisi tengah depan apabila ia di posisi LF atau CF, sehingga ia memperoleh 2 pilihan serangan, umpan ke depan atau umpan ke belakang. Pengumpan selalu menghadap ke garis pinggir kiri, dengan kaki kanan di depan.

Melindungi Penyerang
Terdapat 5 kemungkinan hasil dari suatu serangan. Tiga dari hasil tersebut, bola mati dan permainan selesai. Permainan berakhir dengan bola mati disebabkan :
·         Spike dengan bola jatuh ke lantai.
·         Spike dengan bola keluar lapangan atau melakukan kesalahan.
·        Bloker memblok bola masuk ke lapangan kita atau bola keluar lapangan atau melakukan kesalahan.
Hasil keempat dan kelima dari serangan, bola tetap dapat dimainkan. Yaitu, pemain belakang bisa menjangkau bola dan bersiap melakukan serangan balasan, atau bloker berhasil memblok bola dan bola berada berada di sisi lapangan kita. Bila blok lawan berhasil, bola jatuh dengan cepat ke lantai. Dengan demikian terlihat bahwa daerah ini rawan yang harus diawasi dan dijaga.




Pada penjagaan 3-2, tiga dari pemain kita membentuk setengah lingkaran mengelilingi penyerang samping, dan kedua pemain lain mengisi tempat kosong di belakang tiga pelindung itu. Pemain yang terdekat dengan garis pinggir adalah pemain barisan belakang yang berada di sisi lapangan yang sama dengan penyerang pemain yang berada di tengah di antara ketiga pemain itu harus selalu pemain tengah belakang. Pemain yang terdekat dengan net terus selalu mengumpankan bola ke penyerang bergerak ke posisi penjagaan. Ketiga pemain ini harus bertahan dalam posisi rendah sehingga memiliki cukup banyak waktu untuk bereaksi terhadap bola. Mereka harus memperhatikan ke arah tangan bloker ketika bola dipukul oleh penyerang kita.

Kedua pemain depan yang berada di garis pinggir yang berlawanan dengan penyerang, bergerak ke arah sisi penyerangan, dan mensejajarkan diri mereka pada posisi diantara kteiga pemain tersebut. Bila bola dapat melewati atau terpantul oleh blok, dan kemudian dapat dikangkau oleh pemain bertahanya maka tim kita harus secepatnya kembali ke formasi pertahanan semula.


Dan pada penjagaan untuk penyerangan yang dilakukan oleh tengah depan, penjagaan dilakukan oleh pemain kiri depan, tengah belakang, pengumpan atau kanan depan dengan membentuk setengah lingkaran disekeliling penyerang. Sementara itu pemain kiri belakang dan kanan belakang saling mensejajarkan pada posisi di belakang 3 pemain tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar