Senin, 09 April 2012 | | By: Ivan Nur Safrin

BLOK : Membatasi Pilihan


Lawan memiliki penyerang tangguh pada posisi kiri depan dan kita menjadi bloker pada kanan depan. Tosser mengumpan dengan sempurna dan penyerang melakukan pendekatan. Kita dan rekan posisi tengah depan mempersiapkan blok ganda pada tangan pemukul lawan. Keempat tangan mengangkat melakukan penetrasi melewati net. Penyerang mtelah memukul bola tetapi bola memantul dari tangan kita dan mengenai wajah si penyerang. Rally pun berakhir dengan poin bagi tim kita.

Blok merupakan pertahanan lapisan pertama menghadapi serangan lawan. Tujuan dari blok adalah menutup sebagian lapangan kita dari pihak lawan. Suatu blok dapat dikatakan berhasil apabila bola berhasil di blok dan memantul kembali ke lapangan lawan, atau bila bola memantul tinggi dan berhasil kita terima, atau bila penyerang mengarahkan bola menjauhi blok ke posisi pemain bertahan kita.


Blok tunggal yaitu hanya satu pemain yang melakukan blok, seringkali blok tunggal tidak mencukupi untuk menghentikan serangan. Tutup sebanyak mungkin area kita dari pihak penyerang. Oleh sebab itu, semakin lebar blok, semakin kecil daerah yang tersisa yang harus dijaga oleh pemain bertahan. Kebanyakan tin menggaungkan 2-3 pemain untuk memblok ganda atau tiga orang (berganda). Bila bola berhasil diblok, lawan akan mengatur serangan yang kedua. Semakin lama lawan memainkan bola, semakin besar kemungkinan intuk melakukan kesalahan. Bila bola hasil blok melambung cukup tinggi,maka hal ini memeberikan lebih banyak waktu bagi rekan kita yang bertahan untuk menerima bola yang tidaklagi bertenaga.


Semakin besar daerah yang dapat ditutup dengan blok. Semakin mudah untuk mempertahankan daerah yang tersisa. Bila ada cukup waktu, sebaiknya membentuk blok ganda. Kesulitan bagi pemain untuk melakukan blok berganda dalam serangan yang cepat, biasanya terjadi di sekitar bagian tengah lapangan. Blok tunggal sering terjadi di tengah lapangan, dan blok berganda terjadi di sisi dekat garis pinggir.

1.      Blok Tunggal
Sebagai seorang bloker, mulailah dengn berdiri dalam jarak 1 kaki dari net, menghadap ke daerah lawan.
a)      Persiapan
·         Tangan berada di sisi sejajar bahu, telapak tangan menghadap ke depan dengan jemari terbuka lebar.
·         Pusatkan perhatian pada pengumpan dan bola.
·         Setelah pengumpanan, pusatkan perhatian pada penyerang, dan tempatkan setengah dari lebar tubuh pada sisi pemukul lawan
·         Tekuk lutut dan bersiap melompat
b)      Pelaksanaan
·         Segera setelah penyerang melompat, lalu lompatalah menggapai melewati bagian atas net.
·         Tangan melakukan penetrasi dan tempatkan tangan ke kedua sisi tangan penyerang. Usahakan bola memantul di tangan dan jatuh ke daerah lawan.
·         Tarik kedua tangan, kembali ke lantai, lalu mendaratlah dengan kedua kaki.
c)      Gerakan Lanjutan
·         Tekuk lutut setelah mendarat untuk meredam pendaratan.
·         Berpaling dari net untuk mencari bola.
·         Kembali ke posisi semula dan bersiap untuk permainan selanjutnya.

2.      Blok Berganda
Melakukan blok berganda atau tripel sama seperti melakukan blok tunggal. Perbedaan utamanya adalah adanya 2 atau 3 pemain yang bergabung melakukan blok. Ketika serangan dilakukan di sisi lapangan, pemain yang berada di sisi lapangan bersiap melakukan blok, dan pemain yang berada di tengah melangkah bergabung mendekati rekan blok di sisi lapangan. Kemudian melompat bersama-sama, tangan pemain sisi luar diarahkan sejajar dengan bola, dan tangan pemain tengah menjaga sudut jika bola dipukul menyilang. Bila ada cukup waktu karena bola diumpan cukup tinggi, pemain di sisi lain boleh membantu kedua rekannya untuk mengeblok atau tetap berada di posisinya bersiap dalam posisi bertahan perorangan menjaga bola dipukul menyilang oleh penyerang yang menghindari bola dari blok.

Ketika pemain tengah akan melakukan bloking dan umpan lawan cukup tinggi, kedua pemain yang berada di sisi lapangan bergerak ke tengah untuk bergabung membentuk blok tripel. Tangan pemain tengah diarahkan sejajar dengan bola, dan tangan pemain sisi luar menutup sudut ruang spike agar bola tidak dapat melintas menyilang.


Sama seperti bertahan perorangan, bloking yang sukses bergantung pada kemampuan kita dalam membaca serangan lawan. Terkadang kesalahan bagi pemula adalah karena tidak memudatkan perhatian kepada penyerang yang menjadi tanggung jawabnya, melainkan mengikuti lintasan bola. Indikasi dari kesalahan itu terkadang seringkali berusaha melakukan blok walaupun penyerang tidak jadi menyelesaikan serangannya. Bloking yang tidak perlu dan menyentuh net merupakan kesalahan yang harus dibayar mahal.

0 komentar:

Posting Komentar