Sabtu, 07 April 2012 | | By: Ivan Nur Safrin

Menyerang : Gerakan mematikan


     Dalam sebuah pertandingan, kita telah melakukan gerakan mematikan dengan baik berkali-kali dan pihak lawan sangat penasaran untuk menghentikan kita. Pada serangan berikutnya, sentuhan pertama berupa operan yang baik, dan tosser pun mengumpan bola tinggi di luar net. Lawan besiap-siap untuk blok dan menerima spike keras kita lagi. Ketika melompat, blok sangat rapat menuputi sudut spike kita. Akhirnya kita memutuskan tidak menerobos bloking melainkan mendorong bola dengan lemah melewati net (gentle touch). Bola pun jatuh di dalam daerah lawan, dan kembali berhasil mematikan bola.


   Tim kita harus bisa menerima servis lawan dan dengan segera seefisien mungkin berubah dari bertahan menjadi menyerang. Bila gagal melakukan transisi ini terpaksa freeball pass kepada lawan. Freeball (Bola bebas) adalah bola yang dikembalikan kepada lawan dan bukan sebuah serangan. Freeball yang diterima lawan dengan mudah sangat menguntungkan lawan karena mereka dapat melakukan operan sempurna dan menyelesaikan transisi menjadi serangan mereka. Jadi tim yang selalu dipaksa mengembalikan dengan freeball akan selalu berada dalam posisi bertahan.

Dalam bola voli, terdapat 3 metode penyerangan efektif.
1. Tip atau Gentle Touch yaitu sentuhan pelan sebagai menuver bertahan ketika kondisi tidak memungkinkan untuk melakukan serangan yang lebih bertenaga. Tip juga merupakan teknik menyerang yang sangat efektif karena ia mengganggu perhitungan pemain tim bertahan yang sudah terpola dalam formasi bertahan.


2. Spike Pelan adalah pilihan kedua yang dapat digunakan dalam menyerang. Sesuai namanya, hanay sedikit tenaga yang dikeluarkan ketika memukul bola. Sama seperti tip, pukulan ini digunakan untuk mengganggu pola pertahanan tim yang bertahan. 
3. Spike Keras yaitu merupakan bagian paling menarik dari suatu pertandingan voli. Untuk melakukan spike yang sukses,kita harus melompat dan dengan tajam memukul bola melewati net dan blok lawan. Dikarenakan banyaknya variabel yang berhubungan dalam melakukan spike, perhitungannya sangat sulit dan membutuhkan berjam-jam latihan drill spike. 
  Tim penyerang harus memiliki banyak pilihan. Ketika lawan telah mengetahui kapan kita akan menggunakan  spike keras, tip dapat membuat mereka lengah dalam menjaga. Adalah sangat menyulitkan untuk bertahan menjaga daerah kita bila sebuah tim menggabungkan kecepatan ketika menyerang.  Tip dengan penempatan yang baik dapat mematahkan pertahanan lawan, dan dapat meningkatkan mometum penyerangan. Spike pelan mempunyai efek yang sama dengan tip. Akan tetapi spike pelan jatuh di daerah lawan yang lebih dalam. 
  
  Penempatan bola jauh lebih penting daripada kekuatan. Jadi penyerang berharap pemain bertahan akan bergerak dari posisi semula dan melakukan kesalahan karena gagal menerima bola. Spike keras adalah senjata utama bagi penyerangan dalam bola voli. Spike ini hanya memerlukan sedikit waktu untuk bergerak dari tangan penyerang ke lantai, oleh karena itu hanya ada sedikit waktu pula bagi pemain bertahan untuk bergerak ke arah bola, dan tim yang bertahan harus menempatkan pemain-pemainnya dalam formasi yang strategis sebelum bola dipukul.

   Jenis serangan apapun yang kita gunakan akan lebih mudah dilakukan jika bola berada dari posisi on-hand. Pukulan juga lebih bertenaga bila dilakukan dari sisi on-hand. Posisi on-hand berada di Left Forward (Penyerang kiri). Serangan dari posisi off-hand juga sangat penting karena dengan adanya rotasi posisi dalam voli, maka kita harus dapat melakukan serangan dari kedua sisi lapangan. Masalah on-hand dan off-hand menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan posisi susunan pemain awal. Seorang pelatih lebih suka menempatakan pemain kidal—bila ada—pada posisi (Right Forward) penyerang kanan an pemain tangan kanan pada posisi Left Forward (Penyerang kiri).


Bagaimana melakukan spike???




1. Persiapan
a)      Mulai mendekati ketika bola telah berada setengah perjalanan menuju kita.
b)      2 langkah terakhir adalah langkah kanan dan langkah kiri pendek atau langkah untuk mleompat.
c)      Ayunkan kedua lengan ke belakang sampai setinggi pinggang, dengan tumit sebagai tumpuan.
d)     Pindahkan berat badan dengan mengayunkannlengan ke depan ke atas.

2. Pelaksanaan
a)      Mata mengawasi bola dan blok untuk mengarahkan ke mana bola akan dijatuhkan.
b)      Pukul bola dengan tangan lurus menjangkau sepenuhnya tepat di depan bahu tangan pemukul.
c)      Pukul bola pada bagian belakang tengahnya dengan tumit telapak tangan yang terbuka.
d)     Tekukkan pergelangan tangan dengan sepenh tenaga ketika jemari menggulung. Dan tangan mengarahkan bola pada bagian atas bola.
On-hand menyilang : Bola dipukul tepat di depan bahu pemukul.
On-hand lurus : Bola dipukul tepat di depan tubuh bagian tengah.
Off-hand menyilang : Bola dipukul tepat melewati bagian tengah pemukul.
Off-hand lurus : Bola dipukul tepat di depan bahu pemukul.
3. Gerakan Lanjutan
a)      Mata fokus ke bola ketika memukul.
b)      Kembali ke lantai dengan menekukkan lutut untuk meredam tenaga.
c)      Jatuhkan tangan dengan penuh tenaga ke pinggul.
   Penyerangan dalam bola voli adalah salah satu teknik dalam olahraga yang paling sulit untuk dilakukan. Elemen yang paling penting ketika melakukan serangan adalah perhitungan dan perkiraan yang tepat. Para pemula biasanya terlalau bernafsu untuk melakukan serangan sehingga mereka memulai pendekatan terlalu dini. Kita harus memperhatikan pengumpan dan mengikuti umpannya.

   Ketika melakukan tip atau spike pelan , ingatlah bahwa suatu serangan harus dapat melewati net. Bola harus ada di depan kita agar dapat mengarahkan bola ke daerah yang sulit dijangkau pemain bertahan lawan. Selain itu, berhati-hatilah dalam melakukan tip karena wasit akan mempersalahkan tip kita bila menyentuh bola terlalu lama atau menahan bola.




Agar dapat melakukan spike keras yang berhasil sempurna, kita harus berkonsentrasi pada 3 hal :
1. Perhitungan pendekatan kita dengan bola,
2. Jaga agar bola tetap berada di depan bahu pemukul.
3. Tekuk pergelangan tangan sekuat tenaga agar menimbulkan efek topspin pada bola.

   Jadi kerumitan melakukan spike keras mewajibkan kita untuk berlatih satu persatu komponen dari teknik melakukan sebuah spike keras sebelun menggabungkannya menjadi satu. Misalnya berlatih melakukan pendekatan dan lompatan tanpa menggunakan bola.

0 komentar:

Posting Komentar