Kamis, 24 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Alat Permainan Bola Voli

Lapangan permainan



Ukuran lapangan bola voli yang umum adalah 9 meter x 18 meter.  Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm. Garis tengah yang membagi lapangan menjadi 2 bagian sama daerah tim. Garis serang yang sejajar dengan garis tengah yang bejarak 3 meter dari garis tengah. Daerah servis yaitu dareah di luar garis belakang sebelah kanan yang berukuran sepertiga  lebar lapangan. Umumnya setiap pemain kadang melakukan servis di sepanjang belakang garis belakang lebar lapangan.

Bola


Bola voli memiliki keliling lingkaran 65-67 cm, dengan berat 260-280 gram. Tekanan dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30-0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar atau hPa). Bola voli indoor sekarang ini berwarna-warni karena agar para pemain bisa melihat perputaran bola dengan lebih jelas, apakah bola itu berputar (spin) atau tidak berputar, sehingga diharapkan pemain dapat mengantisipasi bola yang datang dan permainan tidak mudah "mati". Penonton akan lebih suka ketika bola itu bisa dimainkan lebih lama dengan aksi-aksi menyerang dan bertahan yang cukup baik.

Net


Net dibentangkan melintang membagi lapangan menjadi 2 sama luas. Panjang net : 10 m, Lebar net : 1 m, Tinggi net putra : 2,43 m, Tinggi net puti : 2,24 m, Kotak-kotak net : 10 cm.

Rod/Antena



Rod/antena terbuat dari bahan fiberglass. Ukuran panjang : 180 cm, Diameter :  1 cm. Warna : selang –seling (merah –putih atau hitam –putih) setiap 10 cm. Antena dipasang tepat pada pita batas samping kanan dan samping kiri lapangan, 100 cm menempel pada net dan yang menonjol di atas net sepanjang 80 cm.
Pemain


·  Setiap tim terdiri dari 10 pemain meliputi 6 pemain inti yang bermain di lapangan dan 4 pemain cadangan.
·  Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak dibatasi.
·  Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 4 orang.
·  Apabila di lapangan terdapat kurang dari 4 orang, maka tim yang bersangkutan akan dianggap kalah.
Senin, 21 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Srikandi-Srikandi Nippon

Pesona pemain voli wanita jepang tidak kalah menariknya dengan pemain-pemain eropa, amerika, da asia lainya. Nama-nama seperti Saori Kimura, Maiko Kano, Keiki Nishiyama, Megumi Kurihara sudah seperti selebriti dunia bola voli Jepang.







Selasa, 15 Mei 2012 | 1 komentar | By: Ivan Nur Safrin

SPIKE




     Spike adalah suatu pukulan yang kuat dimana tangan kontak dengan bola secara penuh pada bagian atas, sehingga jalannya bola terjal dengan kecepatan yang tinggi, apabila pukulan bola lebih tinggi berada diatas net, maka bola dapat dipukul ke bawah (M. Mariyanto, 2006 : 128)”. Biasanya pukulan ini mematikan karena bola sulit diterima atau dikembalikan. Dengan membentuk serangan pukulan yang keras waktu bola berada di atas jaring untuk dimasukkan ke daerah lawan.

     Untuk melakukan smash dengan baik harusnya memperhatikan faktor-faktor berikut :

1. Awalan
Berdiri dengan salah satu kaki dibelakang sesuai dengan kebiasaan individu (tergantung smasher normal atau kidal).Langkahkan kaki satu langkah ke depan (pemain yang baik dapat mengambil ancang-ancang sebanyak 2-4 langkah). Kedua lengan mulai bergerak ke belakang. Berat badan berangsur-angsur merendah untuk membantu tolakan.

2. Tolakan
Langkahkan kaki selanjutnya hingga kedua telapak kaki hampir sejajar dan salah satu kaki agar kedepan sedikit untuk mengerem gerak ke depan dan sebagai persiapan melompat ke arah vertikal. Ayunkan kedua lengan ke belakang atas sebatas kemampuan kaki ditekuk sehingga lutut membuat sudut ±110°, badan siap untuk melompat dengan berat badan lebih banyak bertumpu pada kaki yang di depan.

3. Meloncat
Mulailah melompat dengan tumit dan jari kaki terhentak lantai dan mengayunkan kedua lengan ke depan atas, saat kedua kaki mendorong naik ke atas, telapak kaki, pergelangan tangan, pinggul dan batang tubuh digerakkan serasi merupakan rangkaian gerak yang sempurna, gerakan eksplosif dan loncatan vertikal.


4. Memukul Bola
Jarak antara di depan atas sejangkauan lengan memukul, segera lecutkan lengan ke belakang kepala dan dengan cepat lecutkan ke depan sejangkauan lengan terpanjang dan tertinggi terhadap bola.

5. Mendarat
Mendarat dengan kedua kaki mengeper, lutut lentur saat mendarat untuk meredam perkenaan kaki dengan lantai, mendarat dengan jari-jari kaki (telapak kaki bagian depan) dan sikap badan condong ke depan.





Spesialisasi Smash dalam Bola voli



     Bola voli modern saat ini yang sering kita lihat, sudah menerapkan spesialisasi atau suatu posisi yang ditentukan berdasarkan kemampuan yang dimiliki. Bola voli beberapa waktu yang lampau sebenarnya sudah menerapkan spesialisasi ini hanya saja spesialisasi hanya terbataspada  tosser/setter, spiker, dan libero. Spiker pada saat itu bertugas sesuai dengan posisi yang di tempati sesuai perputaran rotasi, sehingga seorang spiker dituntut untuk memiliki kemampuan untuk menyerang dengan berbagai variasi bola dan bertahan di semua daerah bertahan dibelakang. Sebenarnya pola seperti itu tidak buruk dilihat bahwa seorang pemain harus menguasai semua kemampuan teknik dalam bola voli (semua variasi serangan dan bertahan), tetapi dengan peraturan yang berubah saat ini maka dibutuhkan penguasaan maksimal dari pemain dengan hanya menugaskan seorang pemain untuk menguasai satu jenis serangan (Open Spike/Ace Spiker, Quicker, All  round  dll). Dengan adanya spesialisasi tersebut makan diharapkan permainan bola voli bisa lebih menarik untuk ditonton dan tercipta suatu permainan yang sangat dinantikan oleh para penggemarnya


Senin, 14 Mei 2012 | 1 komentar | By: Ivan Nur Safrin

LIBERO


     Merupakan posisi pemain dengan spesialisasi kemampuan defence atau bertahan. Adanya seorang libero karena diharapkan pertahanan tim bisa lebih solid dan permainan bisa bertahan lebih lama (tidak mudah mati) dan membuat permainan lebih menarik. Seorang libero mempunyai peraturan khusus dan berbeda dari spesialisasi yang lain. Libero diperkenalkan pertama kali pada permainan bola voli tahun 1997, beberapa pihak sangat menyambut baik kehadiran libero tersebut karena dapat memberikan warna tersendiri dalam permainan bolavoli, tetapi ada beberapa pihak tidak setuju karena kehadiran libero ini dianggap sebagai kegagalan dalam pembinaan bola voli karena dianggap bahwa pembinaan tidak dapat memberikan pelatihan teknik yang lengkap terhadap seorang pemain sampai dengan tingkat profesional.

     Inti bahwa digulirkannya seorang pemain libero agar permainan menjadi lebih menarik dan lebih dapat memainkan emosi bagi para penonton karena penonton disuguhi permainan tingkat tinggi dengan waktu reli yang relatip lebih lama, karena dengan adanya pemain yang dipersiapkan secara matang untuk bertahan menyebabkan serangan-serangan akan dituntut lebih variatif dan lebih kuat untuk mendapatkan poin. Penggunaan pemain libero yang berfungsi sebagai pemain bertahan memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kualitas pertahanan baik pada saat menerima servis maupun pada saat bertahan terhadap smes yang dilakukan oleh lawan.



     Penggunaan libero secara resmi pada kompetisi yang diselenggarakan oleh PP PBVSI adalah ketika livoli di gelar untuk yang pertama kalinya tahun 1999. Sedangkan untuk tim nasional pertama kali menerapkan libero pada kejuaraan Asia Pasific di Fukuoka tahun 1999 yang dilanjutkan di Tehran,Iran pada Kejuaraan Asia. Sedangkan pada tahun 1998 pada Asian Games di Thailand Indonesia merupakan satu-satunya peserta yang belum menggunakan libero. Namun demikian mulai sejak diperkenalkan hingga saat ini, fungsi libero dalam setiap kejuaraan yang dilangsungkan di Indonesia (kecuali pada Proliga dan Livoli) belum seperti yang diharapkan. Hal ini terbukti dengan sering dijumpainya pemain yang ditunjuk sebagai libero merupakan pemain yang memiliki kualitas teknik paling rendah dibandingkan dengan keseluruhan anggota tim. Dengan demikian kehadirian libero di dalam tim itu hanya sebagai pelengkap atau pemanis sehingga tidak pernah difungsikan atau dimainkan ketika timnya sedang bertanding. Kondisi tersebut memperlihatkan bahwa pelatih dan seluruh komponen pada tim itu belum sepenuhnya mengerti dan memahami akan makna serta fungsi kehadiran libero dalam sebuah tim.
    

Rabu, 09 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Peraturan Untuk Pertahanan 3-2-1 Yang Sukses



Semua Pemain
·         Harus mengantisispasi permainan lawan dengan berusaha membaca apa yang akan dilakukan lawan.
·         Bergerak ke posisi bertahan, mengumpan, dan besiaga untuk bereaksi sebelum bola dipukul lawan.

Pemain Depan
·         Harus meletekkan tangan sejajar bahu atau lebih tinggi dari posisi awal.
·         Harus bergerak di sepanjang net ke kiri dan ke kanan, tetapi jangan menjauh dan membelakangi net.
·         Jangan mengayunkan lengan.
·         Melakukan penetrasi ke net dengan tangan pada posisi blok melewati net.
·         Ketika tidak melakukan blok, bergerak mundur ke garis serang bersiap ke posisi bertahan.

Pemain Depan yang Tidak Melakukan Bloking
·         Menerima tip yang diarahkan ke tengah lapangan dekat net.
·         Menerima bola yang menyentuh net.
·         Menerima spike keras yang bersudut tajam ke garis pinggir.

Pemain Belakang
·         Tetap berada pada posisi rendah dengan berat badan bertumpu pada jemari kaki.
·         Bergerak ke arah bola.

Kanan Belakang
·         Berada jauh di dalam lapangan atau di depan garis belakang.
·         Bertanggung jawab atas semua bola yang memantul dari blok dan mengarah ke lapangan belakang.
·         Menerima semua bola yang mengarah ke sudut belakang lapangan dan melewati kedua pemain bertahan yang berada di garis.

Pemain Bertahan yang Berada di Garis
·         Menerima semua spike yang lurus.
·         Bersiap maju ke depan dan menjangkau semua tip yang melewati blok.

Pemain di Jalur Bertenaga
·         Mengambil posisi di mana bahu bagian dalam bloker tengah, bola, dan tangan penyerang dapat terlihat.
·         Menerima spike atau spike pelan yang melewati bloker samping.

Pertahanan 3-2-1 : Menghentikan Serangan Berganda


     Kita bertanding melawan rival utama kita, tim dengan spike yang bertenaga yang sangat menyukai melakukan penyerangan dengan kekuatan yang sangat besar dan jarang sekali menggunakan spike pelan atau tip. Pengumpannya juga cukup baik dan menggunakan semua pilihan serangan yang tersedia baginya. Bloker kita tidak menutup dengan baik dan bagian tengah belakang sangat rentan terhadap serangan lawan. Kita memutuskan mengganti pertahanan 2-1-3 dengan formasi 3-2-1 agar dapat menjaga lapangan dengan lebih baik.
      Pertahanan ini lebih sulit dilakukan karena setiap pemain harus memiliki kemampuan bertahan untuk 2 tipe serangan. Kesuksesan pertahanan ini bergantung sepenuhnya kepada kemampuan para pemain untuk membaca permainan lawan. Banyak tim memilii kemampuan untuk menerapkan kedua sistem pertahanan itu an meempergunakan pertahanan yang terbukti lebih berhasil terhadap lawan bertipe permainan tertentu. Lebih baik menggunakan satu sistem pertahanan saja dengan baik daripada berusaha melakukan keduanya yang masih kurang kita kuasai semua.
      Secar umum, dengan meningkatnya  tingkatan permainan dalam bola voli, tim-tim memiliki kemampuan melakuka  serangan yang lebih bertenaga. Pertahanan 3-2-1 membuat suatu tim dapat menjaga lapangan bagian dalam dengan lebih merata. Seorang pemain berada di lapangan belakang di belakang blok. Dengam menjaga daerah ini, suatu tim dapat menjangkau bola yang dipantulkan dengan tinggi oleh blok ke tengah lapangan, maupun bola yang menerobos blok. Hal ini menambah perlindungan terhadap lawan yang menggunakan serangan tengah yang cepat. Seringkali seorang bloker tengah tidak memiliki waktu untuk menutup bloknya,sehingga meninggalkan lapangan belakang tengah menjadi rentan terhadap serangan bola cepat.

Dasar


Formasi dasar dari pertahanan ini pemain kiri belakang dan tengah belakang berada 5 kaki dari garis pinggir untuk menjaga lapangan bagian tengah. Bila penyesuaian ini tidak dilakukan, bagian tengah lapangan menjadi daerah yang rawan terhadap “pukulan pengumpan”, yaitu serangan bola kedua berupa sebuah tip. Sedangkan pemain kanan belakang berada 5 kaki dari garis belakang untuk menjaga area belakang pemain kanan belakang dan tengah belakang, dan menjangkau bola yang dipantulkan dengan tinggi ke belakang oleh blok keluar lapangan permainan. Setelah melakukan serve, ketiga pemain belakang segera bergerak ke posisi tersebut.

Selasa, 01 Mei 2012 | 0 komentar | By: Ivan Nur Safrin

Peraturan Untuk Pertahanan 2-1-3 Yang Sukses



Semua Pemain
·         Harus mengantisispasi permainan lawan dengan berusaha membaca apa yang akan dilakaukan lawan.
·         Bergerak ke posisi bertahan , mengumpan, dan besiaga untuk bereaksi sebelum bola dipukul lawan.
Pemain Depan
·         Harus meletekkan tangan sejajar bahu atau lebih tinggi dari posisi awal.
·         Harus bergerak di sepanjang net ke kiri dan ke kanan, tetapi jangan menjauh dan membelakangi net.
·         Jangan mengayunkan lengan.
·         Melakukan penetrasi ke net dengan tangan pada posisi blok melewati net.
·         Ketika tidak melakukan blok, bergerak mundur ke garis serang bersiap ke posisi bertahan.
Pemain Belakang
·         Tetap berada pada posisi rendah dengan berat badan bertumpu pada jemari kaki.
·         Bergerak ke arah bola.
Pemain Depan yang Tidak Melakukan Bloking
·         Menerima tip yang diarahkan ke tengah lapangan dekat net.
·         Menerima bola yang menyentuh net.
·         Menerima spike keras yang bersudut tajam ke garis pinggir.
Tengah Belakang
·         Berada pada posisi tubuh rendah di belakang blok, bersiap untuk menerima tip yang melewati blok.
Pemain Bertahan yang Berada di Garis
·         Menerima semua spike yang lurus.
Pemain di Jalur Bertenaga
·         Mengambil posisi di mana bahu bagian dalam bloker tengah, bola, dan tangan penyerang dapat terlihat.
·         Menerima spike atau serangan pelan yang mengarah ke jalur bertenaga.